Besok Aku Akan Mati


Pernahkah kita berpikir bahwa besok kita akan mati..? Andaikan saat ini, detik ini, malaikat pencabut nyawa datang kepada kita.... dengan wajah tersenyum dan bercahaya mengatakan kepada kita bahwa besok kita akan mati.... dan kita hanya punya waktu 24 jam saja dari sekarang untuk mempersiapkan saat-saat kematian itu datang.
Tentu saja kita bingung untuk menjawab apa, mau bilang belum siap, tidak mungkin karena sebuah ketetapan telah terjadi dan tidak bisa ditawar-tawar lagi, mau bilang siap, pasti kita terbayang segunung dosa dan kesalahan kita yang lalu, yang telah kita lakukan, mungkin hanya diam yang dapat kita lakukan.
Sang malaikat pun pergi setelah mengucapkan salam dan tersenyum...
Andai itu terjadi, apa yang harus kita lakukan sekarang? Berdiam diri menunggu 24 jam ke depan hingga sang malaikat maut menjemput kita, atau melakukan sesuatu untuk mempersiapkan saat-saat kematian itu tiba..?
Detik demi detik berlalu terasa begitu cepat dan berdetak kencang seakan menggoncangkan hati, Takut..sedih..dan rasa sesal pun menghantui... "Ya Allah, apa yang telah kulakukan selama ini, hari-hariku kosong tanpa makna kecintaan kepada-Mu. Waktuku terbuang dengan percuma, dan semua yang aku lakukan selama ini jauh dari apa yang Kau sukai dan Kau ridhai. Padahal tiap langkahku, tiap detik perbuatanku, tiap ucap lakuku akan kupertanggung jawabkan di hadapan-Mu, akan dihitung satu-satu, tiada yang luput dan terlupa dari catatan-Mu. Sungguh ya Allah... aku malu, seakan kau menatapku saat ini... Tak terasa airmata itu pun tertumpah, airmata penyesalan dan ketakutan akan azab-Mu berbaur menjadi satu."
Andaikata hal itu memang akan terjadi, pasti saat ini kita tak bisa tertidur, kalaupun tertidur pasti tidur kita sedikit sekali karena kita ingin melakukan tahajud, kita ingin bermunajah, memohon ampunan dan belas kasih-Nya atas segala dosa-dosa yang telah kita lakukan selama ini. Dan pasti, kita akan melakukan tahajud yang terbaik karena ini tahajud terakhir kita, karena esok kita akan mati....
Kita pun melakukan puasa sunnah berharap Allah menjauhkan kita dari api neraka, karena kita ingat akan shaum Ramadhan kita yang bolong-bolong, yang tidak pernah sempat kita tuk menggantinya.
Saat adzhan subuh telah terdengar, pasti kita pun akan melakukan shalat subuh terbaik, karena kita berpikir, "Ini shalat subuh terakhirku ya Allah, terimalah...."
Tak terasa sang mentari telah menampakan wajah manisnya, hangat cahayanya menerpa muka, dan kita merasa bersyukur, "Ini adalah matahari pagiku yang terakhir." Pasti kita akan menikmatinya dan berkata dalam hati, "Ya Allah sungguh indah ciptaan-Mu, sungguh Engkaulah yang Maha Mencipta". Dan kita pun mengawali hari ini dengan senyum, senyum terindah....
Waktu dhuha pun tiba, tentu kita tak kan melewatinya dengan sia-sia, karena beberapa jam lagi kita akan mati, dan kita pun melakukan shalat Dhuha yang terbaik.
Tiba di tempat kerja, kita pun bersemangat untuk melakukan dan menyelesaikan pekerjaan kita dengan hal yang terbaik. Karena ini adalah hari terakhir kita bekerja, karena sebentar lagi kita akan mati. Senyum manis dan ikhlas pun selalu kita berikan pada setiap orang yang bertemu dengan kita, karena ini adalah senyuman terakhir kita.
Adzan Dzuhur pun terdengar, tentu kita pun mau menyegerakan melaksanakan shalat, karena waktu kita sudah tak banyak lagi. Saat luang pun kita isi dengan hal-hal yang baik, kita ingin membaca Al Qur'an. Sungguh hal yang sangat lama tak kita lakukan, dan saat ini kita ingin membacanya dengan khusuk hingga kita menangis, karena ini bacaan qur'anku yang terakhir.
Asar pun telah datang, kita pun ingin melakukannya dengan terbaik, karena ini adalah asar terakhir kita...
Saat pulang ke rumah, kita begitu sayang dan lembut pada anak-anak kita. Kita membawakan mereka oleh-oleh dan hadiah yang terbaik, mereka tersenyum dan gembira. Kita pun bahagia sambil meneteskan airmata, "Andai mereka tahu bahwa itu adalah hadiah terakhir dariku."
Saat bertemu isteri/suami kita, kita pun memandangnya dengan penuh cinta, kita berikan senyuman termanis kita, dan tentu saja kita juga membawakan hadiah terbaik untuknya, walau heran tetapi dia akan tersenyum dan kita pun memberikan ciuman terindah untuknya, ciuman terakhir...
Saat maghrib dan isya pun kita lewati dengan shalat yang terbaik. Kita berjamaah dengan anak dan isteri/suami kita, padahal dulu tak pernah kita lakukan. Tapi ini hari terakhir kita, jadi kita ingin menikmatinya. Doa-doa kita yang diaminkan oleh anak-anak kita, sungguh membuat kita haru dan bahagia. "Sayang ini kebersamaan yang terakhir... Ya Allah andai masih ada banyak waktu, tentu akan kulakukan ini selalu..." Tapi sayang, besok kita akan mati...
Saat di tempat tidur, kita katakan kepada suami/isteri kita, "Sayang, andai besok aku mati, maafkan atas semua kesalahan dan khilafku padamu. Terima kasih atas semua yang kau lakukan dan berikan kepadaku, sungguh aku sangat mencintaimu. Jika ada hartaku bagikan untuk anak yatim dan fakir miskin. Jika ada barang-barang berhargaku, berikan pada mereka yang membutuhkan. Agar dipermudah jalanku untuk menemui-Nya., agar lebih ringan pertanggung jawabanku kepada-Nya..." Andai sejak dulu kita lakukan hal itu, tentu tak membuat kita terbebani seperti saat ini.
Detik-detik kematian kita pun semakin dekat, tapi kita lebih tenang dari tadi malam, karena kita telah melakukan hal dan ibadah yang terbaik sepanjang hari ini. Dan kita pun tersenyum menyambut datangnya sang malaikat pencabut nyawa... dan kita katakan, "Aku sudah siap mati dan aku ridha untuk bertemu dengan Tuhanku..."
BERPIKIRLAH SELALU BAHWA KITA AKAN MATI BESOK, AGAR KITA SELALU SIAP UNTUK MENYAMBUT KEMATIAN YANG INDAH DENGAN SELALU MELAKUKAN HAL YANG TERBAIK DALAM PERJALANAN HIDUP KITA...
TIAP DETIK KITA AKAN DIHITUNG, TIAP LANGKAH DAN PERBUATAN KITA AKAN DIMINTA PERTANGGUNG JAWABANNYA, TIAP-TIAP ANGGOTA TUBUH KITA AKAN BERKATA, TIDAK ADA YANG LUPUT DARI PENGLIHATAN-NYA...
Ya Allah, ampuni dosa dan kesalahan hamba...
Hamba tahu dosa itu begitu besar tapi hamba yakin pintu maaf-Mu maha luas
Jangan biarkan hamba tersesat yaa Haadi...
Tuntunlah selalu langkah dan hidup hamba untuk selalu dekat dangan cinta-Mu
Jadikanlah kematian hamba husnul khotimah,
jadikanlah saat-saat pertemuan dengan-Mu indah,
Duhai Penguasa nyawaku,
biarkan jiwa ini ridha dan rindu saat-saat berjumpa dengan-Mu
Amin ya Robbal 'alamin

Sumber : dari berbagai sumber

0 komentar: