PERANAN ETIKA DALAM KEHIDUPAN PRIBADI SEBAGAI MAHASISWA & SEBAGAI CALON PROFESIONAL

Peranan Etika dalam kehidupan pribadi sebagai mahasiswa

Mahasiswa adalah anggota masyarakat yang berada pada tataran elit karena kelebihan yang dimilikinya, yang dengan demikian mempunyai kekhasan fungsi, peran dan tanggung-jawab. Dari identitas dirinya tersebut, mahasiswa sekaligus mempunyai tanggung jawab intelektual, tanggung jawab sosial, dan tanggungjawab moral. [1]
Bagaimana bentuk peran mahasiswa? [1]
1. Peran dalam Memperdalam dan mengembangkan diri di dalam pembidangan keilmuan yang ditekuninya sehingga dapat memiliki kemampuan untuk memikul tanggung jawab intelektualnya.
2. Merupakan jembatan antara dunia teoritis dan dunia empiris dalam arti pemetaan dan pemecahan masalah-masalah kehidupan sesuai dengan bidangnya.
3. Merupakan dinamisator perubahan masyarakat menuju perkembangan yang lebih baik. (agen perubahan).
4. Sekaligus merupakan kontrol terhadap perubahan sosial yang sedang dan akan berlangsung.
Mahasiswa dituntut untuk berperan lebih, tidak hanya bertanggung jawab sebagai kaum akademis, tetapi diluar itu wajib memikirkan dan mengembang tujuan bangsa. ada ada empat peran mahasiswa yang menjadi tugas dan tanggung jawab yang akan di pikul . [2]
1. Peran Moral
Mahasiswa yang dalam kehidupanya tidak dapat memberikan contoh dan keteladanan yang baik berarti telah meninggalkan amanah dan tanggung jawab sebagai kaum terpelajar . Jika hari ini kegiatan mahasiswa berorientasi pada hedonisme (hura – hura dan kesenanggan) maka berarti telah berada persimpangan jalan . Jika mahasiswa hari ini lebih suka mengisi waktu luang mereka dengan agenda rutin pacaran tanpa tahu dan mau ambil tahu tentang peruban di negeri ini, jika hari ini mahasiswa lebih suka dengan kegiatan festival musik dan kompetisi (entertaiment) dengan alasan kreatifitas, dibanding memperhatikan dan memperbaiki kondisi masyarakat dan mengalihkan kreatifitasnya pada hal – hal yang lebih ilmiah dan menyentuh kerakyat maka mahasiswa semacam ini adalah potret “generasi yang hilang “yaitu generasi yang terlena dan lupa akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang pemuda dan mahasiswa.
2. Peran Sosial
Mahasiswa harus menumbuhkan jiwa-jiwa sosial yang dalam atau dengan kata lain solidaritas sosial. Solidaritas yang tidak dibatasi oleh sekat sekat kelompok, namun solidaritas sosial yang universal secara menyeluruh serta dapat melepaskan keangkuhan dan kesombongan. Mahasiswa tidak bisa melihat penderitaan orang lain, tidak bisa melihat poenderitan rakyat, tidak bisa melihat adanya kaum tertindas dan di biarkan begitu saja. peran sosial mahasiswa jauh dari pragmatisme ,dan rakyat dapat merasakan bahwa mahasiswa adalah bagian yang tak dapat terpisahkan dari rakyat, walaupun upaya yang sistimatis untuk memisahkan mahasiswa dari rakyat telah dan dengan gencar dilakukan oleh pihak – pihak yang tidak ingin rakyat ini cerdas dan sadar akan problematika ummat yang terjadi.
3. Peran Akademik
Sesibuk apapun mahasiswa, turun kejalan, turun ke rakyat dengan aksi sosialnya, sebanyak apapun agenda aktivitasnya jangan sampai membuat mahasiswa itu lupa bahwa adalah insan akademik. Mahasiswa dengan segala aktivitasnya harus tetap menjaga kuliahnya. Setiap orang tua pasti ingin anaknya selesai kuliah dan menjadi orang yang berhasil. Maka sebagai seorang anak berusahalah semaksimal mungkin untuk dapat mewujudkan keinginan itu, untuk mengukir masa depan yang cerah . Peran yang satu ini teramat sangat penting bagi kita, dan inilah yang membedakan kita dengan komonitas yang lain ,peran ini menjadi symbol dan miniatur kesuksesan kita dalam menjaga keseimbangan dan memajukan diri kita. Jika memang kegalan akademik telah terjadi maka segeralah bangkit,”nasi sudah jadi bubur maka bagaimana sekarang kita membuat bubur itu menjadi “ bubur ayam spesial “. Artinya jika sudah terlanjur gagal maka tetaplah bangkit seta mancari solusi alternatif untuk mengembangkan kemampuan diri meraih masa depan yang cerah dunia dan akhirat.
4. Peran Politik
Peran politik adalah peran yang paling berbahaya karena disini mahasiswa berfungsi sebagai presseur group ( group penekan ) bagi pemerintah yang zalim. Oleh karena itu pemerintah yang zalim merancang sedemikian rupa agar mahasiswa tidak mengambil peran yang satu ini. Pada masa ordebaru di mana daya kritis rakyat itu di pasung, siapa yang berbeda pemikiran dengan pemerintah langsung di cap sebagai makar dan kejahatan terhadap negara. Pemerintahan Orba tidak segan-segan membumi hanguskan setiap orang-orang yang kritis dan berseberangan dengan kebijakan pemerintah. Mahasiswa adalah kaum terpelajar dinamis yang penuh dengan kreativitas. Mahasiswa adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari rakyat. Sekarang mari kita pertanyaan pada diri kita yang memegang label Mahasiswa, sudah seberapa jauh kita mengambil peran dalam diri kita dan lingkungan.


Mahasiswa Sebagai Calon Professional

Mahasiswa yang terpilih memiliki potensi sebagai pemikir, tenaga ahli , professional, sekaligus sebagai penopang pembangunan bangsa. Disamping itu, mahasiswa juga sering disebut-sebut sebagai ‘ agent of change ‘, calon pemimpin masa depan , pembawa nilai-nilai peradaban, dsb. [3]
Pembinaan profesionalisme kepada mahasiswa perlu dikembangkan sehingga sejak mahasiswa mereka telah dapat menghasilkan karya-karya yang unggul ditingkat nasional dan internasional. Jiwa enterpreneurship mahasiswa juga perlu didorong, bukan hanya melalui kuliah-kuliah kewirausahaan, tetapi melalui pengalaman belajar praktis, misalnya dengan mendorong koperasi mahasiswa untuk tumbuh dan berkembang. [4]
PROFESIONAL, adalah orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan purna waktu dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi. Atau seorang profesional adalah seseorang yang hidup dengan mempraktekkan suatu keahlian tertentu atau dengan terlibat dalam suatu kegiatan tertentu yang menurut keahlian, sementara orang lain melakukan hal yang sama sebagai sekedar hobi, untuk senang-senang, atau untuk mengisi waktu luang. [5]
Mahasiswa-mahasiswa adalah generasi-generasi muda yang cerdas yang telah terpilih melalui suatu proses penyaringan yang ketat. Mereka adalah iron stock bangsa dan negara dimasa depan sebagaimana jargon mereka yang terkenal: Student now leader tomorrow. Karena pendidikan bukan sekedar pengasahan ketajaman intelektualitas, tetapi juga merupakan sebuah proses pembinaan kepribadian, pendewasaan, proses pematangan emosi dan sikap, maka diperlukan sebuah proses pendidikan yang intergatif. [4]
Kemampuan yang harus dimiliki seorang mahasiswa : [6]
1. Soft skill (Kemampuan Kepribadian)
• Soft Skill atau kemampuan kepribadian adalah salah satu faktor untuk sukses pada pendidikan yang ditempuh dan juga penentu untuk masa depan seseorang dalam menjalani hidupnya.
• Karena soft skill hampir 80 % menentukan keberhasilan seseorang.
Kemampuan soft skill yang perlu dimiliki seorang mahasiswa
• Manajemen waktu
• Kepemimpinan (leadership)
• Tingkat kepercayaan yang tinggi (self confidence)
• Selera humor yang tinggi (sense of humor)
• Memiliki keyakinan dalam agama (spiritual capital)
2. Hard Skill (Kemampuan Intelektual)
Kemampuan intelektual hanya mendukung 20 % dari pencapaian prestasi dan keberhasilan seseorang. Jika kemampuan soft skill ini kita punyai, maka kita akan menjadi orang yang baik di masa depan, sebab saat ini yang terjadi banyak orang yang penting tapi sedikit yang baik.
Yakini pilihan anda, bahwa dalam dunia anda menekuni pendidikan tinggi anda bisa sukses seperti yang anda cita-citakan.
Contoh dalam kemahasiswaan sebagai calon professional dengan adanya lembaga kemahasiswan:
Lembaga kemahasiswaan yang mana memiliki tanggung jawab untuk membangun mahasiswa yang berintegritas dan bermoral harus mampu beradaptasi dengan kondisi masyarakat saat ini. Salah satu permasalahan yang ada di masyarakat adalah cara pandang yang salah terhadap hidup itu sendiri. Masyarakat yang kian terjepit oleh kemerosotan ekonomi maupun budaya membuat mereka tidak bisa berpikir logis dan rasional. Peran mahasiswa melalui lembaga kemahasiswaannya diharapkan mampu mengubah paradigma yang ada di masyarakat supaya lebih positif, kolaboratif, adaptif dan inovatif. Semua hal ini tentu harus dimulai dari para mahasiswa itu sendiri sebagai seorang yang mampu membuat perubahan besar dengan energy besar. Mahasiswa sangat diharapkan memiliki kemampuan untuk berubah dan menyesuaikan aktifitasnya agar lebih produktif dan solutif terhadap permasalahan masyarakat serta memberikan opini positif kepada masyarakat dan menjadi inspirasi bagi masyarakat luas. [4]
Dari aspek akademis, tuntutan peran mahasiswa hanya ada satu , yakni belajar !. Karena konsekuensi identitas mahasiswa dalam aspek lainnya merupakan turunan dari proses pembelajaran.Belajar merupakan tugas inti ![3]

Namun, tidak semua hal bisa dipelajari di ruang kuliah atau labolatorium. Sangat banyak hal yang harus kita pelajari diluar itu semua, dan salah satu wadah utama yang menyediakan kebutuhan itu ialah organisasi. Organisasi kemahasiswaan diantaranya, yang dengan luar biasa dapat memberikan kita kesempatan untuk mengembangkan diri dalam berbagai aspek. Aspek kepemimpinan, manajemen organisasi, team building , networking & human relation dapat kita kembangkan disini. Organisasi juga merupakan tempat kita mengaplikasikan ilmu yang kita peroleh di tempat kuliah.

Organisasi kemahasiswaan adalah wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa ke arah perluasan wawasan dan peningkatan kecendekiawanan serta integritas kepribadian yang disiapkan untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan yang dapat diterapkan, dikembangkan , dan diupayakan penggunaanya untuk meningkatkan tarap kehidupan masyarakat. Diselenggarakan berdasarkan prinsip dari, oleh dan untuk mahasiswa dengan memberikan peranan dan keleluasaan lebih besar kepada mahasiswa.

Daftar Pustaka

[1] .Hamid, Abdul Wahid, “Peranan Mahasiswa”, Tersedia : http://hamidwahid.blogspot.com/2007/05/mahasiswa-antara-status-dan-peran.html [20 Mei 2010].
[2] . ____, “4 Peran Mahasiswa”, Tersedia : http://kammipolban.wordpress.com/2007/05/03/4-peran-mahasiswa/ [20 Mei 2010].
[3] ____, “Peran Mahasiswa dalam organisasi”, Tersedia : http://seoranganakmanusia.blogspot.com/2009/07/peran-mahasiswa-dalam-organisasi.html [20 Mei 2010].
[4] Yusuf, Ridwansyah Ahmad, “Peran mahasiswa dan lembaga organisasi” , Tersedia : http://ridwansyahyusufachmad.wordpress.com/2009/05/11/peran-mahasiswa-dan-lembaga-kemahasiswaan-dalam-kemandirian-nasional/ [21 Mei 2010]
[5] Bertens, K. (1998), “Etika”
[6] ___, “Peranan dan fungsi mahasiswa dalam era reformasi”, Tersedia : http://stmik-amik-dumai.ac.id/index.php/artikel/41-artikel/111-peranan-dan-fungsi-mahasiswa-dalam-era-reformasi [21 Mei 2010]

0 komentar: